Rabu, 22 Juli 2009

Bom Ledakan JW Marriott

17 Juli 2009 oleh Nasirudin

Tags: Bom Mariot, JW Marriott

Kaget sungguh kaget ketika selesai pemakaman mbah lik saya, saya melihat berita di televisi tentang teror bom lagi yang meledakkan JW Mariot Marriott dan Riz Kalton Ritz Carlton. Sungguh berita yang sangat menyedihkan.

Saat itu diinformasikan di televisi setidaknya 50 orang korban ledakan tersebut baik luka dan maupun meninggal. Empat orang dipastikan meninggal di tempat.

Sore harinya pun SBY memberi pernyataan bahwa intelejen sudah mencium akan adanya terorisme ini. SBY mengatakan bahwa terorisme tersebut berniat untuk mengacaukan pemilu dan pilpres 2009. Pada hakekatnya ingin mengubah pemerintahan Indonesia dengan pemerintahan baru seperti di Iran.

Kejadian ini tentu mengejutkan kita semua yang selama ini sudah mulai mencoba melupakan kejadian terorisme beberapa tahun silam. Hari ini muncul kembali teror bom yang tanpa kompromi membasmi orang-orang yang tidak bersalah, paling tidak bersalah terhadap peneror.

Keadaan ini bisa mengguncang kondisi negara kita. Ini jelas tindakan yang ingin melemahkan bangsa ini bahkan bisa sebagai alat mengadu domba.

Terlihat ketika SBY mengatakan bahwa orang yang meneror ini tidak ingin pemilu berjalan lancar dan juga tidak ingin SBY menjadi presiden lagi.

Pernyataan tersebut mendapatkan banyak sindiran salah satunya dari Ngabalin. "Saya kecewa dengan pernyataan presiden. Pernyataan itu tidak pantas (dikeluarkan) bagi seorang kepala negara. Pernyataan tersebut sebaiknya bagi pengamat," kata Ngabalin di lokasi ledakan, Kuningan, Jakarta, Jumat (17/7/2009).

"Senin kita undang Kapolri, Panglima, dan Menko Polhukam. Kami juga akan mengajukan interpelasi tentang pendapat Presiden di televisi," tandasnya.

Mega pun tidak mau kalah. Mega juga mengomentari pernyataan SBY. "Saya tidak melihat secara langsung pernyataannya. Tapi kalau berdasarkan cerita dan SMS yang masuk pernyataan itu tidak perlu dilakukan. Jangan kaitkan pemilu dengan pemboman," kata Mega.

Meski begitu, Megawati menyampaikan rasa duka cita sedalamnya atas tragedi bom yang meledakan Hotel JW Marriott dan Hotel The Ritz Carlton pagi hari tadi.

"Saya dan Prabowo turut berdukacita atas korban tewas, dan berharap agar korban luka cepat sembuh," ujar Mega.

Beda lagi dengan Jusuf Kala. Jusuf Kala juga memberi tanggapan. "Megawati dan saya bikin gitu ya? Tidak, pasti tidak seperti itu," ujar capres dari Partai Golkar itu di kantornya di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (17/7/2009).

"Namanya saja Indonesia, kalau ini terjadi besok ini lebih bahaya karena MU sudah datang.

Itu berita besar, efeknya," pungkasnya.

Video terjadinya Bom di Hotel JW. Marriott

Tidak ada komentar: