TES & TEKNOLOGI BioLab - BioLab di Atas Chip |
| ||||||||
Di masa depan mungkin Anda harus melalui pemeriksaan kesehatan ketika melewati batas sebuah negara. Setetes darah dengan cepat dapat memberikan informasi vital; misalnya, apakah dalam tubuh Anda terkandung sejenis virus tertentu atau tidak. Sampel darah diteteskan pada sehelai kartu chip. Melalui saluran kapiler pada kartu, darah diserap ke dalam chip. Dalam chip ini berlangsung proses-proses kimia dalam pot-pot kecil. Ukuran kartu chipnya sendiri hanya sebesar kartu kredit, tetapi berisi sebuah biolab. Biochip, di mana biologi dan teknik semikonduktor modern disatukan, adalah salah satu dari banyak pengembangan yang menjanjikan dalam teknologi diagnosis kedokteran. Chip dapat mengenali penyakit atau melakukan tes genetika dengan cepat. Kelebihan-kelebihan chip ini antara lain dapat dimanfaatkan dalam pencegahan wabah berbahaya. Selama ini, epidemi seperti flu burung sulit dikuasai karena pengenalan virus terlalu rumit dan lamban. Untuk mengidentifikasi virus dengan tepat, biochip dapat ‘diprogram’. Pengenalan virus dilakukan melalui sinyal listrik dari sederetan sensor pada chip silikon, sementara pemrograman dilakukan secara biokimia. “Setiap molekul memiliki padanannya di alam untuk keperluan identifikasi. Molekul-molekul ini dapat diidentifikasi oleh sebuah biochip”, kata Dr. Rainer Hintsche dari bagian teknologi silikon Institut Fraunhofer (ISIT). Virus dapat dipisahkan dari sampel darah jika biochip telah dilengkapi dengan antibodi yang tepat. Chip dapat berfungsi sebagai laboratorium genetik jika ia berisikan molekul-molekul DNA sebagai elemen penangkap (lihat grafik). Dengan komponen genetika semacam itu, bakteri juga dapat dikenali. Selain dalam teknik kedokteran, di bidang-bidang lain pun biochip akan mendapat peran penting. Biochip dapat dimanfaatkan untuk menganalisis bahan makanan, melacak racun, atau keberadaan senjata biologis. Silikon digabungkan dengan biologi dan kimia Bersama 2 orang pengembang dari Infineon dan Siemens, Hintsche mendapatkan penghargaan German Future Award untuk penggunaan biochip secara universal. Para ilmuwan Jerman meyakini bahwa mereka adalah yang terdepan di cabang penelitian ini. “Teknologi yang kami gunakan di ISIT ini tak ada yang bisa meniru”, kata Hintsche dengan yakin. “Di sini, untuk pertama kalinya teknologi industri digunakan dalam mengombinasikan sebuah chip—seperti yang umum digunakan di mana-mana—dengan dunia cair analisis kimia dan biokimia.”
Ketika potensi teknologi biochip semakin diakui dan dihargai, Infineon malah menyurutkan minatnya. Tak lama setelah menerima penghargaan pada tahun 2004, pembuat chip ini keluar dari proyek. Selanjutnya, Siemens mengambilalih aktivitas pengembangan dari Infineon. Siemens Medical Solutions ingin mematangkan teknik biochip untuk pasar sebagai sistem diagnosa molekular dengan nama ‘Quicklab’. “Siemens meyakini potensi pasar biochip”, kata anggota Direksi Siemens, Prof. Erich Reinhardt, menekankan dan menjanjikan realisasi proyek dalam waktu dekat. Dengan ‘Lab on the chip’, Siemens membidik sebuah pasar raksasa. Setiap tahun, omset diagnosa molekular mencapai 1 milyar Euro. Berdasarkan prinsip ‘Darah masuk, info keluar’, analisa di TKP, klinik, dan praktek-praktek dokter akan berlangsung lebih cepat dengan biochip serta lebih pasti hasilnya. Sebuah lab besar dapat memberikan hasil tes SARS dalam waktu 1-2 minggu. Biochip elektronik saat ini sudah mampu memberikan hasil dalam waktu 1 jam dan berpotensi lebih cepat lagi. Dr. Joern Mosner, pimpro Quicklab di Siemens, memperkirakan bahwa pada tahun 2008/2009 biochip baru akan mendapat ijin klinis kedokteran. Selanjutnya, aplikasi klinis dimulai dan dari prototipe dapat dibuat produk-produk massal. Pemeriksaan darah saat kedatangan di bandara baru akan diterapkan beberapa tahun kemudian. “Pengenalan dini penyakit sebelum berjangkit akan menjadi pasar yang penting di masa depan”, kata Mosner. Siemens menitikberatkan pada pengenalan dini kanker dan penyakit infeksi. “Pada prinsipnya, biochip juga tepat untuk mendukung pencegahan wabah”, lanjut Mosner. Minilab akan semakin kecil. Saat ini ia terdiri atas sebuah detektor sekali pakai seukuran kartu kredit—di mana chip, saluran-saluran kapiler, dan pot-pot ditempatkan—dan sebuah reader yang mencatat data. Ukuran reader ini akan diperkecil menjadi seukuran PDA dan di masa depan mungkin sama sekali tidak diperlukan lagi. Sebuah high-integrated-chip akan mengambilalih analisa langsung pada kartu dan diode organik langsung menunjukkan hasilnya. PENANGKAP DALAM LAB CHIP 1. Dengan sebuah biochip antara lain dapat dicari beberapa gen. Untuk itu pot-pot reaksi pada chip dilengkapi dengan berbagai segmenDNA. 2. Dalam setiap pot ini pada elektroda emas yang halus terdapat rantai DNA pendek jenis tertentu sebagai molekul penangkap. 3. Bila sekuens DNA yang dicari ditemukan dalam sampel, sekuens tersebut mengikatkan diri pada molekul penangkap. Ini memicu reaksi selanjutnya. Pada DNA yang ditandai dengan Biotin (B), enzim Phosphatase alkalis (Str/E) akan menempel. Dengan ini, enzim melepaskan sebuah molekul (P) dari substrat (S) yang memberikan 2 elektron ke anoda. Selanjutnya, ia menuju katoda untuk mengambil 2 elektron dan kembali ke anoda. Dengan demikian, mengalir listrik antar-elektroda yang menjadi tanda telah ditemukannya sekuens DNA yang tepat. Siemens menganalisa gen, Diehl mencari senjata biologis Pada pengembangan selanjutnya, jalan yang diambil para penemu biochip mulai bercabang. Siemens terus berkonsentrasi pada aplikasi kedokteran yang membutuhkan banyak sekali pot dengan material genetik. Sebaliknya, Fraunhofer terutama akan meneliti lebih lanjut chip dengan kepadatan rendah 10-20 pot. Sasarannya bukan pasar umum, melainkan aplikasi khusus perusahaan kecil dan menengah. Di sini, halangan bagi produk baru tidak terlalu tinggi seperti dalam teknologi kedokteran yang memerlukan proses perijinan yang lama. Dengan bobot 2 kg, perangkat-perangkat keluaran pertama cukup fleksibel untuk misalnya menguji susu dari tanki kendaraan pengangkut, apakah berisi sisa-sisa antibiotika. Sampel air dapat diperiksa apakah berisi bakteri coli. Daging membusuk dapat dikenali pengawas bahan makanan secara langsung di supermarket. “Saat ini racun juga berperan besar”, kata Rainer Hintsche. Di sini juga tidak dibutuhkan chip besar, cukup biochip kecil yang mencari racun tertentu. Pemadam kebakaran, militer, dan pertahanan sipil, menguji-coba perangkat-perangkat yang melacak anthrax atau sarin. Dengan demikian, biochip ini cocok untuk menangkal serangan teroris yang menggunakan senjata biologis. Produsen teknik pertahanan, Diehl, telah menguji perangkat yang dikembangkan bersama ISIT pada sebuah latihan besar dokter-dokter gawat-darurat dan dapat membayangkan aplikasinya pada Piala Dunia mendatang. Bila Rainer Hintsche tidak kunjung lelah menjelaskan bahwa sebuah teknologi baru seperti biochip membutuhkan waktu untuk mencapai pasar sasaran, peneliti lainnya menilai hal itu terlalu lamban. “Sekarang kita menyia-nyiakan apa yang telah dicapai dalam pra-pengembangan”, kata Ralf Dudde. Sudah lama para peneliti di Asia dan AS juga mencari kombinasi terbaik antara biologi dan chip silikon. Links www.isit.fhg.de: Institut Fraunhofer untuk teknologi silikon www.deutscher-zukunftspreis.de/newsite/2004/kurzbeschreibung_01.shtml: Penjelasan singkat tentang proyek biochip. www.medical.siemens.com: Siemens Biotechnic Source : CHIP 03 2006 Author : AS.Pratisto@CHIP.co.id (MF) |